Bale Nyungcung

"hayu urang ka Bale nyungcung" ungkapan tersebut mungkin tidak asing bagi orang Bandung pada khususnya dan orang Sunda pada umumnya. Bale nyungcung di sini tiada lain adalah bangunan yang atapnya berundak dan runcing di puncaknya. Bale nyungcung di sini adalah masjid agung yang juga terdapat kantor urusan agama tempat orang yang mau menikah. jadi kalo ada orang yang bilang ka bale nyungcung pasti mau ke masjid atau ke KUA.
Gambar di atas adalah photo Masjid Agung Bandung yang diambil pada tahun 1929. Bangunannya masih tradisionil berundak dan runcing di bagian atasnya, nampak begitu anggun dan unik. kenapa harus diubah dan menghilangkan bentuk tradisional sundanya. padahal dengan bentuk aslinya akan lebih bagus dan sekaligus dapat mempertahankan tradisi budaya Sunda. Masjid Agung Bandung kehilangan bentuk aslinya pada tahun 1955. bale nyungcung hilang menjadi bentuk kubah bulat seperti masjid yang ada sekarang.
Bale nyungcung itu tinggal kenangan saja sekarang kalaupun masih ada hanya ada masjid Cipaganti yang masih asli bentuknya.

Bandung Banjir ku Ci leuncang

Sudah jadi pemandangan yang biasa apabila hujan turun hampir setiap hari dan dengan intensitas yang tinggi terciptalah genangan-genangan air atau ci leuncang di jalanan kota Bandung. hal ini disebabkan oleh drainase kota Bandung yang tidak baik karena tersendat atau dipenuhi oleh sampah yang terbawa hanyut oleh air. genangan air ini akan berdampak pada rusaknya aspal dan jalan nampak berlubang. jalanan berlubang bisa menjadi ancaman bagi pengguna jalan khususnya sepeda motor. karena lubang tertutup genangan air sehingga pengendara tidak mengetahui jika ada lubang besar dihadapannya. sering terjadi pengendara yang terjatuh dan terluka.

harus ada tindakan cepat dari pihak atau dinas terkait guna menanggulangi masalah ini. jangan dibiarkan sampai terjadi banyak korban.